Penulis : Aditya Pratama
Bacaan Niat Puasa Ramadhan Beserta Artinya
Bacaan Niat Puasa Ramadhan Beserta Artinya

BACAAN niat puasa Ramadhan dan artinya. Seperti diketahui bahwa santap sahur adalah salah satu ibadah yang melengkapi puasa Ramadhan.

Adapun hukum sahur adalah sunnah. Meski demikian, dianjurkan bagi setiap Muslim untuk menyantap hidangan sahur sebelum menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Tentu ini bukan tanpa alasan, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan rahmat dan berkah yang baik dari setiap hidangan sahur yang disantap. Oleh karena itu, hendaknya melakukan sahur saat berpuasa meski hanya seteguk air.

Anjuran makan sahur berdasarkan hadits riwayat Imam Ibnu Hibban. Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:

“Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air.” (HR Ibnu Hibban)

Sebelum melakukan santap sahur, umat Islam dianjurkan membaca Bismillah dan niat sahur. Berikut ini niat sahur puasa Ramadhan:

Follow Berita Mapbussidterbaru di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Mapbussidterbaru.com via Whatsapp

Nawaitu shauma ghadin an adai fardhi syahri ramadhana hadzihissanati lillahi taala.

“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Adapun niat puasa bisa dimulai sejak malam hari. Batasan waktu niat sampai sebelum masuk waktu subuh. Jadi, selepas maghrib sudah bisa langsung berniat dalam hati untuk puasa besok, tidak perlu dilafadzkan.

Niat berarti al-qashdu atau keinginan. Niat puasa berarti keinginan untuk berpuasa. Letak niat adalah di dalam hati, tidak cukup dalam lisan, tidak disyaratkan melafadzkan niat. Berarti, niat dalam hati saja sudah teranggap sahnya.

Ulama besar Muhammad Al Hishni berkata:

لاَ يَصِحُّ الصَّوْمَ إِلاَّ بِالنِّيَّةِ لِلْخَبَرِ، وَمَحَلُّهَا القَلْبُ، وَلاَ يُشْتَرَطُ النُّطْقُ بِهَا بِلاَ خِلاَفٍ

“Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadits yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafazkan.” (Kifayah Al-Akhyar, halaman 248)

Itulah penjelasan mengenai bacaan niat puasa Ramadhan dan artinya. Wallahu a’lam bisshawab.