Apakah orang Islam boleh memelihara anjing? Para ulama menyatakan haram hukumnya seorang Muslim memelihara hewan anjing, kecuali dengan alasan yang kuat sesuai syariat.
Dilansir Konsultasisyariah.com, Ustadz Ammi Nur Baits ST BA menerangkan dalil Muslim dilarang memelihara anjing yakni riwayat dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا، فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيرَاطٌ، إِلَّا كَلْبَ حَرْثٍ أَوْ مَاشِيَةٍ
“Siapa yang memelihara anjing, maka pahalanya akan berkurang setiap hari sebanyak 1 qiroth, kecuali anjing penjaga kebun atau penjaga binatang ternak.” (HR Bukhari)
Dalam hadits lain, masih dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ اقْتَنَى كَلْبًا لَيْسَ بِكَلْبِ صَيْدٍ وَلا مَاشِيَةٍ وَلا أَرْضٍ فَإِنَّهُ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِهِ قِيرَاطَانِ كُلَّ يَوْمٍ
Follow Berita Mapbussidterbaru di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Mapbussidterbaru.com via Whatsapp“Barang siapa memelihara anjing selain anjing untuk berburu, menjaga ternak dan tanaman, maka pahalanya akan berkurang 2 qiroth setiap harinya.” (HR Muslim)
Dua hadits ini adalah dalil haramnya memelihara anjing kecuali untuk tujuan yang dikecualikan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam tersebut, yakni untuk menjaga: (1) Kebun/sawah, (2) binatang ternak, (3) berburu. (Lihat Al Istizdkar, Ibnu Abdil Bar, 27/192)
Adapun selain untuk tiga tujuan itu, maka memelihara anjing hukumnya haram. Dapat disimpulkan haram karena memelihara anjing yang bukan untuk tiga tujuan di atas, dalam Islam tergolong dosa besar.
Bisa disimpulkan tergolong dosa besar karena adanya ancaman mengerikan yang tersebut dalam hadits tersebut, yaitu akan berkurang 1 atau 2 qiroth pahala.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Fathul Bari oleh Imam Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah:
ما قرن به في الشرع حدّ أو لعن أو وعيد
“Dosa besar adalah dosa yang dijelaskan oleh syariat hukuman di dunia (had), ungkapan laknat atau ancaman.” (Fathul Bari, 12/184, Darul Ma’fah)
Berkurang Pahala 1 atau 2 Qiroth
Dalam dua hadits yang disebutkan sebelumnya terdapat dua keterangan berbeda tentang dosa memelihara anjing :
– Di hadits riwayat Imam Bukhari dijelaskan pahala berkurang 1 qiroth.
– Di hadits riwayat Imam Muslim dijelaskan pahala berkurang 2 qiroth.
Ada dua kesimpulan ulama dalam upaya menjelaskan dua hadits tersebut:
Pertama, pahalanya akan berkurang 2 qiroth, jika gangguan yang ditimbulkan anjing, parah. Berkurang 1 qiroth jika gangguannya di bawah itu.
Kedua, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam pada awalnya mengabarkan, hukuman orang yang memelihara anjing selain tujuan yang dibolehkan syariat akan berkurang 1 qiroth.
Lalu pada kesempatan berikutnya, Rasulullah menambahkan hukuman dengan mengabarkan bahwa pahala yang akan berkurang adalah 2 qiroth. Supaya lebih dapat menjerakan seorang Muslim yang hobi memelihara anjing. (Lihat: https://islamqa.info/ar/answers/69777/تحريم-اقتناء-الكلاب-الا-ما-استثناه-الشرع )
Berapa 1 Qiroth?
Ada perbedaan antara qiroth dosa memelihara anjing dengan qiroth pahala mensholatkan jenazah. Namun ringkasnya, 1 qiroth adalah 1/60 atau 1,67 persen, atau 0,0167 (dibulatkan) (sudus ‘usyur) dari sebuah satuan.
Inilah makna qiroth yang dikenal oleh masyarakat Arab, karena qiroth adalah takaran lumrah mereka pakai sehari-hari.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan:
” ويكون صِغَرُ هذا القيراط وكِبَرُه بحسب قلّة عمله وكثرته، فإذا كانت له أربعة وعشرون ألف حسنة مثلا، نقص منها كلّ يوم ألفا حسنة وعلى هذا الحساب، والله أعلم بمراد رسوله صلّى الله عليه وسلّم، وهذا مبلغ الجهد في فهم هذا الحديث “اهـ.
“Besar kecilnya qiroth ini sesuai banyak sedikitnya amal. Jika pahala amalnya misal 24.000, maka setiap hari akan berkurang 2 ribu pahala. Demikianlah hitungan pada jumlah yang lain. Dan Allah yang lebih tahu apa yang dimaksud oleh Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kesimpulan ini adalah puncak kemampuan kami dalam memahami maksud hadits tersebut.” (Badaa’i Al Fawaid 2/256)
Bisa dibayangkan betapa ruginya. Setiap hari sedemikian banyak pahala gugur. Di saat satu pahala, memperjuangkannya tidaklah mudah.
Butuh tenaga, pikiran, capek, waktu, kadang harta, kadang jiwa, dan yang paling susah adalah ikhlas, kemudian gugur begitu saja hanya gara-gara anjing.
Satu pahala sangat berarti, memberatkan timbangan amal kebaikan di hari kiamat kelak. Jika timpang sedikit saja dengan berat amalan dosa, taruhannya surga atau neraka.
Semoga ini dapat menjadi bahan renungan.