Penulis : Aditya Pratama
|
Editor : Aditya Pratama

Kesehatan gigi seringkali dianggap sebagai aspek kesehatan yang berbeda dengan kesehatan umum. Padahal menurut penelitian terbaru menunjukkan kesehatan gigi memiliki hubungan erat dengan kesehatan mental seseorang.

Dilansir dari Kemenkes.go.id, kesehatan gigi yang buruk dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental, begitu juga sebaliknya, masalah kesehatan mental dapat mempengaruhi perilaku perawatan gigi.

Rupanya hal itu dibenarkan oleh Dokter Gigi, drg Yulita Bong, dia menjelaskan kesehatan gigi berpengaruh pada banyak hal, misalnya saja ketika gigi berlubang pasti banyak makanan yang tersisa di gigi dan sakit.

“Apalagi kalau (sisa makanan) tersisa di gigi berlubang dan sakit, makan jadi terganggu,” ujarnya kepada media baru-baru ini.

Dokter Yulita menambahkan ketika ada masalah gigi seperti karang atau berlubang, pasti akan menimbulkan bau mulut. Hal itu yang membuat banyk orang merasa tidak percaya diri.

Selanjutnya juga ketika struktur gigi tidak rapi, seseorang yang mengalami hal itu tidak akan percaya diri ketika berbicara di depan orang lain. Bahkan mereka sulit untuk bisa tertawa dan tersenyum lepas.

Follow Berita Mapbussidterbaru di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Mapbussidterbaru.com via Whatsapp

“Mereka merasa tidak confident ketika bau mulut atau giginya tidak rapi. Hal-hal itu sebenarnya bisa banget mempengaruhi kepercayaan diri seseorang sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya,” katanya.

Untuk itu, dr Yulita menyarankan kepada masyarakat untuk rutin mengecek kondisi gigi minimal enam bulan sekali. Dengan begitu gigi bisa terawat dengan baik.

“Kalau misalnya kita sudah percaya diri, sudah happy dan yakin gigi kita sehat, jadi lebih percaya diri, dan berpengaruh juga ke tempat kerja dan aspek kehidupan lainnya,” katanya.