Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah untuk melihat lebih dekat pelayanan kesehatan ibu dan anak di daerah tersebut.
Dengan mengunjungi salah satu Puskesmas yang ada disana yaitu Puskesmas Toroh 1 di Kabupaten Grobogan, Presiden melakukan peninjauan pelayanan kesehatan.
Pada kunjungannya kali ini tentunya Presiden tidak sendiri. Ditemani dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, pihaknya menyebut bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak disana sudah bagus dengan dilengkapi alat USG yang digunakan untuk deteksi dini masalah kehamilan maupun stunting.
“Tadi saya sudah cek sistemnya bagus, alatnya ada dan ini sudah diberikan pada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia. Kita harapkan nanti semuanya punya USG sehingga kehamilan ibu dan kesehatan bayi bisa dideteksi lebih dini,” kata Presiden Jokowi, dikutip dalam keterangan resmi Kemenkes, Rabu (24/1/2024).
Menurutnya, dengan pemeriksaan USG yang saat ini sudah ada di puskesmas, maka hasilnya nanti selain akan terhubung pada SATUSEHAT, ibu hamil juga secara otomatis mengetahuinya lewat aplikasi WhatsApp.
Tidak hanya itu, seluruh data penimbangan balita dari Posyandu secara by name by address juga sudah terhubung dengan Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) di level nasional, dan hasil penimbangan balita akan diterima oleh orang tua lengkap dengan grafik pertumbuhan dan informasi status gizi balita secara otomatis.
Follow Berita Mapbussidterbaru di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Mapbussidterbaru.com via WhatsappDengan demikian, setiap bayi dan anak yang berisiko stunting akan lebih dahulu diketahui dan lebih mudah untuk dilakukan intervensi selanjutnya. Lebih lanjut, Presiden Jokowi menuturkan bahwa pemerintah juga melengkapi setiap puskesmas dan posyandu dengan alat antropometri digital.
“Memberikan timbangan bayi yang kita berikan ke posyandu-posyandu, ada 300 ribu timbangan yang sudah kita berikan. Yang sebelumnya tidak ada, semuanya sekarang diberikan timbangan. Untuk ck berat badan bayi, panjang, dan semuanya,” ucap Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, dengan diketahuinya status gizi anak sejak dini, diharapkan kebutuhan anak juga akan lebih terdeteksi baik yang sudah terpenuhi atau belum terpenuhi. Sehingga selanjutnya bisa dilakukan intervensi agar tidak menimbulkan sejumlah masalah gizi pada balita.