Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 lagi-lagi mencuri perhatian publik karena menyebut istilah yang cukup asing di telinga masyarakat dalam debat keempat Pilpres 2024.
Tak hanya masyarakat awam, tetapi juga Head of Online Trading Sucor Sekuritas Daniel Wiguna turut tertarik dengan greenflation yang disampaikan oleh Gibran.
Menurut Daniel, greenflation ini merupakan hal yang cukup penting untuk diperhatikan pemerintah Tanah Air. Dia mengatakan greenflation adalah kenaikan harga dari sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkaitan dengan tujuan ekonomi hijau (green economy) sejumlah negara termasuk Indonesia.
“Ini yang perlu diperhatikan apabila Indonesia memang memiliki tujuan untuk Sustainable Development Goals (SDGs) ke depannya dan juga punya tujuan untuk meningkatkan komitmen kepada energi baru terbarukan (EBT) tentunya masalah harga ini menjadi penting,” jelas Daniel Wiguna saat ditemui di BEI, SCBD, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).
Daniel memberi contoh bukti konkrit greenflation, seperti kenaikan harga komoditas yang mendukung pembuatan baterai listrik layaknya nikel itu sudah terjadi dalam beberapa waktu belakangan.
Selain itu, kebutuhan akan sumber daya manusia seperti tenaga-tenaga ahli di bidang tersebut juga tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit alias sangat mahal.
Follow Berita Mapbussidterbaru di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Mapbussidterbaru.com via Whatsapp“Sehingga produk-produk akhirnya apabila greenflation itu terus terjadi, produk akhirnya seperti mobil listrik dan lain sebagainya ini akan menjadi mahal,” tutur Daniel.
Untuk itu, Daniel merekomendasikan supaya pemerintah dapat melakukan substitusi-substitusi bahan baku pembuatan EBT. Misalnya, nikel yang digantikan dengan material-material lain seperti lithium dan lain sebagainya sehingga setidaknya dapat menekan potensi laju greenflation ke depan.
“Mungkin itu yang bisa sangat mempengaruhi program-program pemerintah dan aturan-aturan yang akan diciptakan pemerintah berkaitan dengan green economy,” pungkas dia.